Breeding rail bukan merupakan sistem deteksi
birahi, breeding rail merupakan area
aplikasi deteksi birahi dengan menggunakan system
tail chalking. Kelebihan dari system
tail chalking itu lebih mudah karena deteksi birahi lebih terkontrol, dapat
mengamati perubahan-perubahan seminor apapun.
Langkah-langkah kegiatan magang yang dilakukan di area breeding rail :
Langkah-langkah kegiatan magang yang dilakukan di area breeding rail :
Persiapan
alat dan bahan kegiatan.
Alat
dan bahan yang digunakan di breeding rail
yaitu :
a) Alat :
-
Gloves
-
Tabung
straw sperma (kontainer)
-
Kertas
tisu kering
-
Penangas
listrik konstan 35-370C secara konstan
-
Chalk tail
-
Needle
dan spuit
-
Plastik sheet
-
Guns
IB
-
Stopwatch
-
Laptop
-
Celemek
-
Box
penyimpanan alat-alat
-
Alat
tulis
-
Penjepit
straw
b) Bahan :
-
Straw
(sperma beku)
-
Hormon
-
Air
-
Sapi
-
Nitrogen
cair (N2)
Pengecekan birahi dilakukan
dengan metode identifikasi tingkah laku sapi dan bagian alat reproduksi ternak
bagian luar yang menunjukan adanya tanda-tanda estrus pada sapi yang sedang
birahi. Setelah identifikasi tingkah laku dan performance, dilakukan pengecekan organ reproduksi dalam dengan
metode palpasi perektal dan meraba alat reproduksi yaitu serviks dan ovarium.
Sapi yang sedang estrus akan mengeluarkan cairan bening, bersih dan transparan
dari vulva akibat palpasi rektal,
serviks terasa tegang, organ repro luar terlihat bengkak dan merah, sapi
tersebut ditentukan apakah ternak tersebut segera dilakukan IB atau ditunda.
Adanya keputusan IB dilihat
dari recording sapi yang diperiksa,
apakah ternak tersebut boleh dilakukan IB atau ditunda ?. Keputusan ini dilihat dari data berapa hari
ternak tersebut menunjukan estrus setelah beranak, jika ternak tersebut kurang
dari 40 hari telah menunjukan estrus maka ternak tersebut ditunda dalam
penginseminasian. Sapi yang diinseminasi dilihat siapa tetuanya dan ditentukan
straw (semen beku) yang akan digunakan agar tidak terjadi inbreeding pada ternak tersebut. Setelah menentukan straw yang akan digunakan, inseminator
melakukan thawing pada straw.
Thawing pada semen beku yaitu
dilakukan dengan menjaga kebersihan alat, straw
dan lingkungan tempat inseminasi, sperma beku dicairkan pada air hangat bersuhu
36-370 C selama 40 detik yang dimasukan ke dalam alat pemanas
konstan, kemudian mengangkatnya dengan menggunakan penjepit straw dan mengeringkan dengan menggunakan kertas tisu.
Setelah itu bagian ujung straw dipotong
dengan pisau pemotong dan secepatnya dimasukan ke dalam plastik sheet dan diikuti dengan gun IB dengan mempertahankan suhu lingkungan kurang lebih 36-380
C dan semen harus segera di masukan kedalam organ reproduksi betina, tidak
boleh lebih dari 5 menit semen yang telah dithawing
berada di lingkungan luar. Setelah IB dilakukan, ternak tersebut di input pada
data recording yang awal status
ternak tersebut fresh menjadi breed.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar