LAPORAN PRAKTIKKUM
MENGHITUNG BOBOT SAPI DENGAN RUMUS SCHROOL DAN
MODIFIKASI
I. ACARA :
Menghitung Bobot Sapi Dengan Rumus Schrool dan Modifikasi
II. TANGGAL : Rabu, 24 September 2014
III. TEMPAT : Kandang Peternakan Sapi Potong PPPPTK
Pertanian Cianjur
1V. ALAT
DAN BAHAN
Alat : Pita ukur dan alat tulis
V. CARA
KERJA
1.
Mengamati Kondisi Fisik sapi dari
samping, depan dan belakang, mencatat hasil yang diperoleh.
2. Mengukuran lingkar dada, melingkarkan
pita ukur pada posisi di belakang tonjolan pundak sapi di bagian atas dan
belakang kaki depan, kemudian mencatat yang diperoleh.
3. Mengukur panjang badan, Panjang badan
diukur secara lurus dengan tongkat ukur dari ujung sendi haluan ( bagian depan
bahu )sampai ke tonjolan tulang duduk, kemudian mencatat hasil yang di peroleh.
4.
Mencatat dan menghitung hasil pengukuran
dengan rumus schrool dan modifikasi.
VI. HASIL PENGAMATAN
IDENTITAS TERNAK
a. No.
Ternak
: 9
b.
Jenis Kelamin
: Jantan
1. Pengamatan
judging
Dari Samping :
Segi empat
Depan :
Bulat
Belakang :
Bulat
Gambar 1. Sapi tampak samping |
Gambar 2. Sapi tampak belakang |
2. Ukuran
Tubuh
Panjang Badan
: 123 cm
Lingkar Dada : 158 cm
Penilaian kondisi tubuh perlu dilakukan karena
pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ternak potong secara visual. Dari
hasil pengamatan praktik dari
samping tubuh sapi berbentuk segi empat dan dari belakang tubuh sapi terlihat bulat hal ini menanandakan sapi memiliki tubuh yang cukup gemuk.
Dalam
penaksiran bobot badan ternak sapi, pengukuran lingkar dada dilakukan dengan
cara melingkari pita ukur pada tubuh ternak tepat dibelakang kaki depan. Pita
ukur harus dikencangkan sehingga pita ukur pada bagian dada terasa. Sebelum
dilakukan pengukuran di atas ternak harus dalam posisi normal, kaki depan dan
belakang harus sejajar satu sama lain dan kepala ternak harus menghadap
kedepan.
Pada pengukuran lingkar dada pada ternak menunjukkan
berat badannya, di mana semakin panjang lingkar dadanya maka semakin berat
bobot badan ternak tersebut dan sebaliknya semakin pendek lingkar dada suatu
ternak maka berat badan ternak tersebut ringan atau ternak tersebut kurang sehat/
kurus.
Hasil
pengukuran pada sapi potong dengan nomor urut 09 didapat Panjang Badan (PB)
sapi 123 cm. dan Lingkar Dada (LD) 156
cm, sehingga dapat di hitung menggunakan rumus scrool dan modifikasi sebagai
berikut:
v
Perhitungan
dengan rumus schrool:
= (156
+ 22)2
100
= 1782
100
=
316,84 Kg
v Perhitungan dengan rumus Modifikasi :
= 1562 x 123
10840
= 24336 x 123
10840
= 2993328
10840
= 276,137 Kg
Ø
Selisih
antara perhitungan rumus schrool dengan rumus Modifikasi pada pengukuran adalah 40,702
Kg
Selisih
antara perhitungan dengan rumus schrool dengan rumus Modifikasi memiliki
selisih yang cukup besar yakni 40,75 Kg, hal ini dikarenakan dalam proses
pengukuran ternak dalam kondisi yang tidak tenang yang disebabkan keramaian di
sekitar kandang karena terlalu banyak orang yang menjadikan ternak sapi yang
kami amati tidak dalam posisi normal.
IX. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan
dapat disimpulkan :
1. Kita dapat menaksir
bobot sapi dengan perhitungan menggunakan rumus schrool dan modifikasi.
2. Semakin besar ukuran
statistik vital (panjang badan dan lingkar dada) semakin besar bobot sapi.
thanks gan ilmunya bermanfaat ijin share di Ternak Pertama Salam Peternak Indonesia. :)
BalasHapus